my sons

06 February 2006

Takdir, titipan dan pilihan....

Hidup adalah takdir. Mau tak mau, suka tak suka, tetap semuanya harus dijalani. Takdir, yang tak seorangpun dapat mengetahui apa yang terjadi esok lusa, minggu depan, bulan depan dan tahun depan. Manusia hanya bisa berencana, hanya bisa menjalani hari ini…..tanpa tahu esok…..

Minggu ini adalah minggu yang paling sedih……..
1. Tetangga yang baru berusia 29 tahun, meninggal kecelakan di cipularang, meninggalkan anak yang akan lahir 2 hari lagi….Innalillahi wainnailaihi rojiun
2. Tetangga persis sebelah rumah, meninggal setelah 10 tahun stroke…. Innalillahi wainnailaihi rojiun
3. Teman, kemarin meninggal setelah 3 bulan mengidap kanker rahim…. Innalillahi wainnailaihi rojiun


Hidup adalah menjalani titipan-Nya….menjaga titipannya sebaik mungkin, terkadang malah terlalu memiliki titipan itu….

Dimulai dari kecurigaan Mbu melihat Aa dan Ade. Aa yang badannya tak segemuk ketika masih Batita dan Ade yang tak segemuk waktu bayi. Mbu dan Ayah memulai Investigasi terhadap kesehatan anak-anak. Setelah bolak-balik ke dr anak 2 kali, dr umum 3 kali, semuanya selalu menyatakan Aa dan Ade hanya terserang alergi. Mbu dan Ayah tak begitu saja percaya, dibantu oleh dr kenalan ayah, anak-anak menjalani berbagai tes, dan…..Innalillahi Aa dan Ade tertular penyakit dari orang dewasa, dan memerlukan pengobatan yang lama. …..Alhamdulillah, meski tanpa menangis, meski tak protes keduanya menurut saja Mbu berikan obat tiap hari…..duuuh anaku…
Hari ini dan seterusnya….Mbu dan Ayah sedang mencari penyebab anak-anak sakit. Dimalai dari Ayah yang mengalami serangkaian tes, dan alhamdulillah…hasilnya negatif. Selanjutnya kami, yang telah dewasa akan mengalami serangkaian tes, untuk mencegah penularan selanjutnya.

Harta, benda semuanya adalah titipan-Mu. Kami hanya bisa berikhtiar untuk mendapatkannya. Tidak, untuk mempertahankannya jika engkau berkehendak mengambilnya……….

Minggu kemarin, Mbu tidak posting sama sekali, meski kadang blog-walking. Semuanya, karena Mbu ditugaskan diluar kantor dan juga tugas tambahan harus memesan keperluan yang banyak untuk kantor. Kantor Mbu di lantai 4, setiap pagi, seperti biasanya Mbu simpan dulu tas-nya, kemudian Mbu memulai tugas di lantai 1.

Hari itu, semuanya terasa janggal, tiba-tiba saja Mbu malas bawa kamera digital ke kantor, padahal sudah diniatkan mau posting. Tapi…rasa malas membawa kamera digital, rupanya lebih mendominasi hati Mbu. Hari itu, tak seperti biasanya, setelah Mbu menyimpan tas, Mbu keluarkan semua barang berharga di tas, HP, dompet berisi uang rumah, dan amplop berisi uang kantor, kalkulator kesayangan dari ayah tercintah, flash disk, lalu semuanya Mbu masukkan ke dalam map plastik. Selanjutnya Mbu bawa semuanya dan bertugas dilantai 1.

Jumat jam 11.30 Mbu makan di meja, dan tak menemukan keganjilan apapun. Tapi….ketika Mbu akan memasukkan snack yang sengaja tidak dimakan karena ingat Aa dan Ade….Innalillahi…tas Mbu raib…..Tak banyak yang masih tersisa di tas, hanya catatan medis anak-anak, salinan resep, Charger, voucher berbelanja, kosmetik, dan pulpen kesayangan dari ayah……


Semuanya, buat kami adalah cambuk untuk selalu dapat mengingat akan kematian, yang akan selalu mengintai kami…………dan siap akan kehilangan apa yang telah Engkau titipkan……


Hidup adalah takdir, titipan dan pilihan, takdir menjalani semua yang sudah digariskan olehnya, menjalani dan menjaga titipannya dan memilih dijalan mana kaki melangkah, dan bermuara.


Semoga kami sekeluarga selalu dapat menjalani takdir-Mu robb….
Dapat selalu menjaga titipan-Mu….
Dan….dapat mempertanggung jawabkan pilihan kami……kelak di akhir masa…….




6 Comments:

Blogger Mama Zaza said...

innalilahi wa innailahi rojiun... semoga amal ibadah mereka diterima ALLAH SWT, amin...

innalilahi...kok bisa ilang mbu? alhamdulillah barang berharga udah diselamatkan duluan ya mbu... tapi klo emang rejeki, pasti kembali kok mbu :)

06 February, 2006

 
Blogger Ophi Nurwicaksono said...

bismillah sesudah kesulitan datang kemudahan...aminnn

Mbu, itu dikunci ruangannya? dulu mah suka ilang teh di mushola atau di kamar mandi tah, teu aman wae nya kampus teh

Tenang bu, eta mah bisa disembuhkan da, asal teratur dan disiplin makan obatnya
cepet sembuh nyaa aa dan ade

06 February, 2006

 
Anonymous Anonymous said...

Innalillahi...semoga yang meninggal diberi kelapangan kubur dan yang ditinggalkan diberi kesabaran.

Duh...mbu kejanggalanmu membuahkan untung alhamdulillah...tak banyak yang raib, walopun tetep kudu diwaspadai kejadian berulang. Semoga tidak.

Aa dan Ade...cepet sembuh ya sayang! Insya Alloh akan berakhir baik. Amin

07 February, 2006

 
Anonymous Anonymous said...

subhanalah... allah maha besar atas semua rahasianya ya Mbu...

kita hanya isa pasrah, berdoa dan tentu saja belajar...

semoga aa dan ade lekas sembuh mbu...

07 February, 2006

 
Blogger Inayah said...

turut berduka cita ya mbu..
turut sedih juga sama aa dan ade, cerita lebih banyak donk mbu...kalau gak keberatan, siapa tau bisa jadi peringatan juga buat aku plus ibu-ibu lainnya.
Maaf kalau kesannya maksa ya...gak ada maksud kok
Cuma beneran aku mau tau lebih banyak kalau diizinkan, atau krim email aja?

Mudah-mudahan kita diberikan ksabaran yang lebih ya mbu...:)

07 February, 2006

 
Anonymous Anonymous said...

inalillahi mbu
ini betul2 cobaan yah
tapi demikianlah hidup
memang sulit, karena itu tidak semua orang bisa
mengapa Allah memberi ujian ini pada kita, tidak kepada yang lain, karena Allah yakin kita mampu.
subhanallah demikian spesial sekali kita di sisi Allah.
kita telah dipilih secara spesial sebagai partnerNya di muka bumi. kita mendapat tugas kita masing-masing, karena Allah yakin, cuma kita yang bisa, bukan orang lain

10 February, 2006

 

Post a Comment

<< Home